BERJALAN

SELAMAT DATANG DI ASOSIASI GURU PENULIS INDONESIA (AGUPENA)FLORES TIMUR

Selasa, 23 Agustus 2016

GURU PEMBELAJAR: GURU IDEAL YANG TERUS BELAJAR

Piter Kia Kedang (Peserta guru pembelajar Bahasa Indonesia SMP dari kabupaten Flores Timur / Guru Bahasa Indonesia Pada SMPN 1 Lewolema- Welo)


Guru pembelajar adalah guru ideal yang terus belajar dan mengembangkan (upgrade) diri di setiap saat dan di mana pun. Guru terus belajar dan mengembangkan diri bukan untuk pemerintah atau kepala sekolah, tapi memang sejatinya setiap pendidik atau guru adalah pembelajar. Hanya dari guru  yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya. Guru pembelajar adalah guru yang senantiasa terus belajar selama dia mengabdikan dirinya di dunia pendidikan. Oleh karena itu, ketika seorang guru memutuskan untuk berhenti atau tidak mau belajar, maka pada saat itu dia berhenti menjadi guru atau pendidik.
Dalam rangka pelaksanaan Program Guru Pembelajar, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bahasa menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Instruktur Nasional  Guru Pembelajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris SMP dan SMA yang akan bertugas melatih Guru Pembelajar untuk mata pelajaran BahasaIndonesia dan Bahasa Inggris.
Program Guru Pembalajar adalah proram peningkatan kompetensi bagi guru yang melibatkan partisipasi publik meliputi pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan , orang tua siswa, serta dunia usaha dan dunia industri, dalam bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat),  kegiatan kolektif guru, dan kegiatan lain yang mendukung.
Kegiatan guru pembelajar yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan salah satunya yaitu dengan kegiatan pembekalan instruktur nasional dimana kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan instruktur tingkat nasional yang mampu menjadi narasumber pada kegiatan Peningkatan  Kompetensi Guru Pembelajar.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan Pembekalan Instruktur Nasional Guru Pembelajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ini adalah terciptanya Instruktur tingkat nasional yang mampu menjadi narasumber pada kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar.
Sasaran peserta kegiatan Pembekalan Instruktur Nasional Guru Pembelajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ini adalah guru pembelajar yang memenuhi persyaratan menjdi Instruktur Nasional berdasarkan hasil UKG 2015.
Pembekalan Instruktur Nasional Guru Pembelajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ini dilaksanakan pada tanggal 08 s.d 17 Agustus 2016 di Denpasar – Bali.

Dana yang diperlukan untuk melaksanankan rangkaian kegiatan Pembekalan Instruktur Nasional Guru Pembelajar  Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ini  dibebankan kepada DIPA PPPPTK Bahasa tahun 2016.
Pembekalan Instruktur Nasional Guru Pembelajar  Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris ini  dilaksanakan selama sepuluh hari dengan menggunakan pola 100 jam pelajaran @ 45 menit.
Peserta berasal dari tiga provinsi di Indonesia yakni provinsi Bali, provinsi NTB, dan provinsi NTT. Peserta guru pembelajar Bahasa Indonesia SMP dari kabupaten Flores Timur yakni Petrus Kia Kedang (Guru bahasa Indonesia SMPN 1 Lewolema), Yohanes Milan Liwun (Guru bahasa Indonesia SMPN 1 Tanjung Bunga). Sedangkan peserta guru pembelajar bahasa Inggris SMP yakni Yohanes Tuan Serani Beribe (Guru bahasa Inggris SMP Swasta Pati Beda) dan Yosef Kopong Medo (Guru bahasa Inggris SMP Swasta Awas Hinga).
Peserta guru pembelajar Bahasa Indonesia SMA dari kabupaten Flores Timur yakni Robertus Sabon Taka (Guru Bahasa Indonesia SMA Katholik Frateran Podor), Katharina Cicih karnengsih (Guru bahasa Indonesia SMA Seminari San Domingo Hokeng), Mikhael Meldis Leway (Guru bahasa Indonesia SMA ST. Darius Larantuka), dan Monika Kire Diaz (SMA ST. Darius Larantuka). Sedangkan perserta guru pembelajar bahasa Ingris SMA dari kabupaten Flores Timur tidak ada.
Kedelapan Instruktur Nasional Guru Pembelajar kabupaten Flores Timur ini akan mendampingi guru-guru bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang nilai UKGnya rendah.
Piter Kia Kedang (Guru SMPN 1 Lewolema – Welo)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar