BERJALAN

SELAMAT DATANG DI ASOSIASI GURU PENULIS INDONESIA (AGUPENA)FLORES TIMUR

Rabu, 15 Maret 2017

22-24 Mei 2017, IKTL Gelar Seminar Nasional


Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) bekerjasama dengan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja. akan menggelar Seminar Nasional pada Senin hingga Rabu, 22- 24 Mei 2017. Kegiatan akbar ini akan dipusatkan di Kampus IKTL, Jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Waibalun Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Seminar Nasional yang berlangsung selama tiga hari dengan tema Pendidikan Karakter Berbasis Multibahasa dan Multibudaya Bangsa” ini, menghadirkan sedikitnya 10 orang Profesor Doktor, dan 5 orang Doktor. Mereka diantaranya; Prof. Dr. Simon Sabon Ola, M. Hum, Pembicara Kunci (Keynote Speaker) dengan tajuk “Strategi Pendidikan Karakter Berbasis Multibahasa dan Multibudaya  Bangsa”. Pemakalah Utama, Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A (Unidiksha, Singaraja) dengan tajuk “Pentingnya Pendidikan Nilai demi Membentuk Karakter Bangsa”, Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi, M.A (Undiksha, Singaraja) dengan tajuk “Pendidikan Bahasa Asing Bermuatan Sumber Daya Kearifan Lokal”, Prof. Dr. Feliks Tan, M.A (Undana, Kupang) dengan tajuk “Pendidikan Bahasa Inggris dan Penguatan Karakter Bangsa”, Prof. Dr. Aron Meko Mbete (Unud, Denpasar)  dengan tajuk “Pendidikan Multilingual Bermuatan Multikultural demi Penguatan Pilar Jati Diri dan Karakter Ke-Indonesiaan”, Prof. Dr. Ir. I Gede Suranaya Pandit,  M.P (Universitas Warmadewa, Denpasar) dengan tajuk “Pengembangan Teknologi Hasil Perikanan demi Penguatan kembali Budaya Kebaharian Bangsa Indonesia” ,  Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S (USU, Medan) dengan tajuk “Pendidikan Karakter Bangsa Berbasiskan Kearifan Lokal  Nusantara”, Prof. Dr. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A (Unud, Denpasar) dengan tajuk “Alih Wahana Lintas Bangsa Sebagai Strategi Pensemestaan Kearifan Nusantara”, Prof. I Nyoman Adi Jaya Putra, M.A (Undiksha, Singaraja) dengan tajuk “Pendidikan Bahasa Inggris Bermuatan Kearifan Nusantara: Penguat Jati Diri Peserta Didik”, Prof. I.Wayan Wayan Simpen, M.Hum, Dr. Hugo Warami, M. Hum (Unipa, Manokwari) dengan tajuk “Hak Lingual Kultural Suku Bangsa dan Strategi Pemberdayaannya” , Dr. Maria Agustina Kleden, M.Sc (Undana, Kupang) dengan tajuk “Pendidikan Matematika: Pembentuk Karakter yang Cermat dan Konsisten” , Dr. La Ino, M. Hum (Universitas Halu Oleo, Kendari)  dengan tajuk “Menggali Butir-butir Kearifan dalam Bahasa Lokal sebagai Modal Budaya Bangsa”, Dr. Kanisius Rambut,  M.Hum (Uniflor, Ende) dengan tajuk “Bahasa-bahasa Lokal: Sumber Energi Budaya dan Ekonomi Kreatif” dan Dr. Maria Matildis Banda, M.S (Unud, Denpasar) dengan tajuk “Pembentukan Karakter Ke-Indonesiaan Melalui Pembelajaran Sastra   Nusantara”
Sementara itu, tuan rumah menyiapkan dua pembicara diantaranya, Vinsensius Crispinus Lemba, S. Fil. M.Pd (Rektor IKTL) dengan tajuk “Ancangan Model Manajemen Sekolah dan Pendidikan Keluarga Berbasis Kearifan Lokal” dan Romo Thomas Darang Labina, S.Fil., M.Pd (Ketua Yapersuktim) Dengan tajuk “Filosofi dan Paradigma Pendidikan Karakter Anak Bangsa dalam Perspektif Iman Kristiani: Bermula dari Karakter Pendidik”. Diundang juga Narasumber Pendamping dari IKTL maupun dari luar IKTL, untuk menyajikan makalah dengan topik yang sesuai dengan tema seminar. Penyajian makalah pendamping dilakukan secara paralel.
Kristoforus Aran Ketua Panitia kepada Agupena Flotim (14/3/17) mengatakan, tujuan Seminar nasional adalah; Sebagai forum ilmiah bagi para pakar  dan pemerhati sosial untuk membedah masalah “kerapuhan” karakter manusia Indonesia dalam konteks pendidikan nilai-nilai berbasiskan kemajemukan bangsa, menemukan kerangka pemikiran ihwal solusi dan strategi pendidikan karakter ke-Indonesiaan bagi generasi baru berbasis kearifan lokal, kekayaan budaya, tradisi, dan bahasa dan merumuskan kerangka dan ancangan model pendidikan karakter berbasiskan keilmuan, baik ilmu-ilmu pendidikan maupun ilmu terapan informatika dan kebaharian-kelautan, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Menurut Kristo, target capaian dalam Seminar Nasional ini adalah, terbukanya wawasan tentang pentingnya penanaman nilai-nilai pendidikan nasional berbasiskan lingkungan ke-Indonesiaan dengan keberagamannya, tumbuhnya kesadaran baru ihwal pentingnya penanaman nilai-nilai berbasis bidang-bidang ilmu terapan (pendidikan kebahasaan (Indonesia, Inggris), matematika, tata niaga, pendidikan jasmani dan kesehatan, teknologi informatika, teknologi hasil perikanan, dan sebagainya), tereksplorasi, terpetakan dan terdokumentasikannya kearifan masyarakat dan gagasan strategis tentang model atau ancangan pendidikan dan pembelajaran multilingual dan multikultural sebagai inspirasi dan sumber bahan pendidikan bagi pihak-pihak terkait untuk menerapkan dan mengembangkannya lebih lanjut.
            Dalam rancangan Panitia Penyelenggara, peserta yang akan dilibatkan dalam Seminar Nasional terdiri dari para dosen dan mahasiswa, para guru dan pelajar, para tokoh masyarakat, baik yang berasal dari Kabupaten Flores Timur maupun dari Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ende, dan dari daerah lainnya.
Penyelenggaran Seminar Nasional ini dibiayai dan difasilitasi oleh IKTL, didukung oleh Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Undiksha, Singaraja. Selain itu, seminar ini dibiayai pula oleh para donatur, termasuk para narasumber, dan para peserta, dengan rincian: Pelajar dan mahasiswa dikenakan biaya Rp. 100.000,00 (Seratus Ribu Rupiah), Masyarakat umum dikenakan biaya Rp. 200.000,00 (Dua Ratus Ribu Rupiah) untuk biaya snack, makan siang, makalah, seminar toolkit dan sertifikat kepesertaan. Pemakalah pendamping dikenakan biaya Rp. 350.000,00 (Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk biaya presentasi dan prosiding, serta biaya snack, makan siang, makalah, seminar toolkit dan sertifikat kepesertaan. Fasilitas seminar berupa ruang sidang pleno dan sidang paralel, serta fasilitas sederhana lain yang berkaitan dengan kebutuhan dan demi kelancaran seminar akan disiapkan oleh panitia. Pendaftaran peserta dan bantuan dana dari donator dapat melalui rekening BPD NTT Cabang Larantuka a.n PANITIA SEMINAR NASIONAL IKTL nomor rekening : 011.02.02.050823.4.
Kontak perorangan demi kelancaran informasi dan persiapan dapat dilakukan dengan, Hironimus B. Wolo, M.Hum, Hp: 085253345385,surel:hironimusbaowolo@yahoo.com, Mudmainna, SE, M.Si, Hp:081353404825. Panitia, surel: Surel: iktlsemnas@yahoo.com. (Kerja sama IKTL dengan Humas Agupena Flotim)*








Selasa, 14 Maret 2017

AGUPENA FLOTIM GELAR SEMINAR TENTANG LITERASI (Dalam Rangka HUT Ke- 2 Agupena Flotim)



Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Flores Timur pada Hari Ulang Tahun ke – 2, Sabtu (4/3/17)menggelar Seminar Pendidikan tentang Literasi.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Orang Muda Katolik (OMK) Larantuka yang berlokasi di Kelurahan Sarotari melibatkan sedikitnya 320 guru dan siswa tingkat SD, SMP, dan SMA/K se – Kabupaten Flotim juga termasuk perwakilan siswa dan guru dari Kabupaten Sikka dan Lembata.

Seminar dengan tema “Lestarikan Gerakan Literasi” menghadirkan Narasumber Alexander Take Ofong Wakil Ketua DPRD NTT, Gusty Richarno, Pemimpin Umum Media Pendidikan Cakrawala NTT,dan Bernadus Beda Keda, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olaraga Kabupaten Flores Timur dan Narasumber Tamu, Santi Sima Gama, Dosen Psikologi Unipa Maumere yang saat ini sementara studi Pasca Sarjana Jurusana Bahasa dan Sastra di Sanata Dharma Yogyakarta.

Hadir pada kegiatan ini, Ketua Agupena Wilayah NTT, Thomas Akaraya Sogen, Maksimus Masan Kian,Ketua Agupena Cabang Flotim,Adi Da Silva Wakil Ketua Agupena Lembata, Barto Penana Payong, Ketua PGRI Flotim, Anggota Komisi C DPRD Flotim, Ignas Uran dan Yanuar Jawa Bala, Ketua Yapersuktim Thomas Labina, Kepala UPTD, Kepala Sekolah dan guru.


Maksimus Masan Kian, Ketua Agupena Flotim dalam sambutanya mengatakan rasa bangga atas antusias guru menghadiri kegiatan ilmiah yang digagas Agupena Flotim.Terlebih lagi apresiasi kepada guru- guru dari luar Kabupaten Flotim. Maksi mengajak segenap komponen yang terkait pendidikan mesti membangun komitmen untuk melakukan aksi – aksi kecil demi meraih besar menjadikan Kabupaten Flotim sebagai Kabupaten Refrensi Literat. ” Saya mengajak semua kita di forum ini untuk membangun komitmen untuk terus menumbuhkan iklim ilmiah di Flotim.Giatkan budaya membaca, sebagai jalan untuk menulis.

Kepala Dinas PKO Flotim Bernadus Beda Keda dalam sambutan membuka kegiatan memberi apresiasi kepada Agupena Flotim. Bagi Kadis, Agupena Flotim menjadi wadah profesi yang patut diteladani dan dijadikan sebagai tempat belajar.Terima kasih Agupena Flotim yang telah membantu pemerintah seama dua tahun ini menumbuhkn iklim ilmiah di Kabupaten Flotim. Kita tetap bersinergi untuk membantu siswa dan guru dalam mengeksplorasi bakat dan kemampuan di dunia menulis.

Alexander Take Ofong, Wakil Ketua DPRD Flotim pada forum itu membangun komitemen bersama guru- guru Flotim untuk melestarikan gerakan literasi.

HUT ke- 2 Agupena Flotim mendapat piagam penghargaan dari Dinas PKO Flotim atas jasanya bersama Dinas PKO memajukan pendidikan di Flotim.Pada kesempatan itu, Agupena Flotim juga memberikan penghargaan kepada Wartawan Pos Kupang dan Flores Pos atas peranya menekspos kegiatan Agupena Flotim selama dua tahun.

Siswa SMPN 3 Wulanggitang hadir mengisi acara Musikalisasi Puisi, dan siswa SMPN 2 Adonara Timur Witihama dengan Fragmen tentang Literasi.

Awal seminar, peserta disuguhkan bahan bacaan yang disiapkan oleh Perpustakaan Daerah Flores Timur.***

Semangat Berbagi (Pena Guru Agupena Flotim)

Oleh    : Asy’ari Hidayah Hanafi
(Koordinator Agupena, Kecamatan Adonara Tengah)
Hari yang cerah, Sabtu pagi, 4 Maret 2017 bertempat di Gedung Orang Muda Katolik Larantuka telah menjadi saksi sejarah, ada ketulusan yang nyata kelompok guru muda tengah memilin harapan akan mimpi generasi emas dimasa yang akan datang.
 Ketika mentari ramah hadir seakan tersenyum  menjemput anak dunia, saya pun bergegas lekas dengan selaksa harapan. Untuk mendukung Gerakan Literasi yang saat ini tengah menjadi salah satu program andalan Kementeri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Asosiasi Guru Penulus Indonesia (AGUPENA) Cabang Flores Timur menggelar Seminar Pendidikan dengan tema “ Lestarikan Gerakan Literasi”
Hadir dalam kegiatan seminar ini sebagai nara sumber wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Alexander Take Ofong, S.Fil, pria sederhana yang penuh dengan gagasan-gagasan yang briliant, Bernadus Beda Keda, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olaraga (PKO) Kabupaten Flotim yang selalu Pimpinan Umum Media Pendidikan Cakrawala NTT. Gusty Rikarno, S.Fil, pria muda kelahiran Flores Barat yang menurut saya cukup “gila”, pria yang selalu resah dengan stigma negatif tentang kemiskinan masyarakat Nusa Tenggara Timur. Thomas Akaraya Sogen, M. BA, lelaki paruh baya yang dilahirkan dari tanah Solor yang saat ini semangatnya bagaikan anak yang baru berumur tujuh belas tahun. Dan Diantara deretan lelaki yang menjadi nara sumber yang tak kalah menawan seorang  gadis Nusa Nipa Santi Sima Gama, S.Psi, gadis lajang dengan julukan si “Perempuan Pena”. Pesonanya seakan menghipnotis kurang lebih 300 guru-guru dan siswa-siswa kampung peserta seminar ini.
Kelembutan laku, luwes dan akrab perempuan pena yang tengah menyelesaikan pendidikan magisternya di tanah Keraton Jogyakarta,  seorang gadis yang dari auranya sudah pasti bahwa ia merupakan perempuan yang tengah melompat dari keadaan praliterer ke dalam masa pasca literer. Santi Sima Gama sahabat buku yang dengan kerelaan hati dan keikhlasan jiwanya telah hadir berbagi kebahagiaan yang tak mau ia reguk sendiri, Yah memang tidak bisa dipungkiri Santi Sima Gama telah memainkan perannya sebagai perempuan timur yang emansipatif, ketulusannya dalam berbagi jelas terlihat dan terdengar bahkan bisa kita rasakan dengan hati.Merasa terpanggil untuk mewartakan kebaikan demi jaya generasi Nusa Tenggara Timur mendatang.
Antusiasme peserta seminar dalam menyimak pemaparan materi semakin memacu semangat para nara sumber, hingga senja yang dibalut larik pelangi indah itu hampir raib keperaduaanya akan tetapi, lontaran pertanyaan dan pernyataan seakan tak mampu dibendung, saya yakin hadirnya perempuan pena telah melepaskan sarung pemasung hingga hampir setiap peserta kaum hawa sadar bahwa perempuan  kecantikan itu semakin mempesona bila dibarengi dengan kecerdasan.   
Semangat berbagi menjadi tekad yang bulat bagi kami yang tergabung dalam Asosiasi Guru Penulus Indonesia (AGUPENA) Cabang Flores Timur, kami harus berbangga bahwa seminar yang dilaksanakan di pusat Kota Kabupaten ini merupakan “ide-ide gila” gila anak kampung. Berawal dari keresahan terhadap sejuta persoalan yang mendera sekian banyak guru dan siswa serta anak muda Flores Timur sehingga secara perlahan tapi pasti Agupena mengisi ruang-ruang hampa yang menjadi harapan para guru, siswa dan generasi muda flores timur dengan berbagai kegian ini. Sebagai penyelenggara boleh saya katakan bahwa kegiatan seminar inilah yang paling banyak pesertanya untuk ukuran Flores Timur. ***


Agupena Flotim dan Perannya Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru (Catatan Kecil untuk Agupena Flotim di Hari Ulang Tahunnya yang Kedua, 1 Maret 2017)

Oleh : Silvester Kian Witin, S.Fil
(Wakil Ketua Agupena Cabang Kabupaten Flores Timur)

Memasuki bulan Maret ini, tepatnya tanggal 1 Maret 2017, AGUPENA Cabang Kabupaten Flores Timur akan merayakan dua tahun hari ulang tahun kelahirannya. Tepatnya tanggal 1 Maret 2015 dua tahun yang lalu, bertempat di SMA Negeri 1 Larantuka, Asosiasi Guru Penulis Indonesia Cabang Kabupaten Flores Timur ini dibentuk. Dalam sambutan perdananya kala itu, sang Ketua terpilih saudara Maksimus Masan Kian S.Pd, dengan suara lantang mengatakan bahwa asosiasi ini adalah milik kita bersama, dan merupakan sebuah perkumpulan yang beranggotakan kita sesama profesi guru dan dosen. Asosiasi ini menjadi wahana bagi teman-teman sekalian untuk berjuang dalam mengembangkan profesionalisme guru. Asosiasi ini menuntut setiap anggotanya untuk senantiasa bersahabat dan sekaligus mencintai buku dan pena, yang akan digunakannya dalam aktivitas membaca dan menulis.
Setelah beberapa bulan terbentuk, asosiasi ini mulai menjadi motor utama dan menjadi pemrakarsa diselenggarakannya beberapa kegiatan yang bersentuhan langsung dengan pengembangan keprofesian guru yang berkelanjutan. Beberapa kegiatan yang pernah diselenggarakan oleh Agupena cabang Kabupaten Flores Timur antara lain : Pertama, workshop penulisan Penelitian Tindakan kelas yang digelar di kalangan guru-guru SD, SMP, dan SMA sekabupaten Flores Timur. Kedua, workshop pelatihan Jurnalistik dan karya ilmiah populer di antara guru-guru dan siswa-siswi SLTP dan SLTA sekabupaten Flores Timur. Ketiga, menggelar kegiatan seminar pendidikan tingkat kabupaten Flores Timur dan beberapa kegiatan lainnya yang pada intinya membantu guru dalam upaya peningkatan profesionalnya di tengah jaman yang kian berubah ini.
            Usia dua tahun merupakan rentangan waktu yang boleh dikatakan begitu singkat. Agupena Cabang kabupaten Flores Timur merasa seolah-olah “belum berbuat banyak”.  Namun dalam kurun waktu yang singkat ini ternyata ada “semangat lebih” yang terpancar dari dalam Agupena itu sendiri. Ada kesadaran untuk “berjuang dan bergerak maju” meraih impian yang sebenarnya merupakan cita-cita asosiasi itu sendiri. Dan semangat ini telah ditunjukkannya dalam beberapa bentuk kegiatan yang telah dilaksanakan dan sempat meninggalkan kesan serta animo positif bagi segelintir orang di tanah Lamaholot. Agupena Cabang Kabupaten Flores Timur pada prinsipnya tidak terlalu mengidealkan sebuah  program kegiatan yang berskala besar, namun dan lebih dari itu dia selalu mengutamakan kegiatan serta program-program kecil dan sederhana yang betul-betul menjawabi kebutuhan zaman. Asosiasi ini memiliki tujuan yang mulia dan luhur yaitu meningkatkan kemampuan tulis-menulis pada guru yang pada akhirnya dapat  mendukung profesi guru itu sendiri.

Agupena : Wadah Peningkatan Profesionalisme Guru
            Di hari istimewah berkenaan dengan momentum ulang tahun beridirinya Asosiasi ini, AGUPENA Cabang Kabupaten Flores Timur perlu berefleksi sekaligus berintrospeksi diri, sejauhmana perannya dalam upaya peningkatan profesionalisme guru yang berkelanjutan. Untuk itu maka ada beberapa pokok pikiran yang seharusnya menjadi pegangan utama dalam perjalanan ke depannya, yaitu : Pertama, Sebagai sebuah asosiasi Guru Penulis, perkumpulan ini hendaknya selalu memotivasi guru untuk senantiasa cinta akan aktivitas membaca dan menulis. Seorang guru yang profesional adalah seorang guru yang  rajin membaca dan menulis.Guru harus rajin membaca apa saja. Guru juga harus rajin menulis apa saja. Dengan membaca dan menulis, guru mampu menguasai segala hal yang berkaitan metode serta materi pembelajarannya di kelas. Kedua, Asosiasi ini juga hendaknya semakin membuat guru untuk semakin mencintai profesinya. Guru yang selalu mencintai profesinya adalah model guru yang bijaksana. Guru yang bijaksana adalah model guru yang patut dibanggakan pada jaman ini. Dengan berkiprah dalam asosiasi ini, guru diharapkan untuk mampu berbuat lebih demi peningkatan kualitas guru itu dan anak didik yang dipercayakan kepadanya. Ketiga, asosiasi guru penulis atau Agupena ini hendaknya semakin hari semakin menuntut guru untuk berani menemukan hal atau temuan-temuan baru yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Keempat, asosiasi guru penulis atau Agupena ini hendaknya selalu memberikan ruang kepada guru untuk berkreativitas. Guru yang kreatif akan menghasilkan peserta didik yang kreatif pula. Jika semua guru itu kreatif dalam mendesain metode serta pola pembelajran, maka sebagai konsekuensinya yaitu bahwa peserta didik yang dihasilkannya tentu jauh lebih kreatif dan solutif,. Guru yang kreatif membaca dan menulis akan mampu memberikan contoh yang baik kepada peserta didiknya.
            Akhirnya, marilah kita memberikan apreasiasi dan penghargaan yang mendalam kepada AGUPENA Cabang kabupaten Flores Timur di hari jadinya ini. Wadah ini telah dibentuk dan dia pun telah berkiprah dalam kariernya selama ini. Mudah-mudahan detak hari ini dapat menjadikan pemicu baginya untuk berkiprah dalam waktu-waktu selanjutnya. Selamat Ulang tahun AGUPENA Cabang Kabupaten Flores Timur. Viva Agupena Flotim! Ad multos anos!.