Membaca dan Menulis
081 338 081 020
Larantuka, Flores Pos
Tidak mesti dalam ruangan yang dilengkapi dengan meja dan
kursi yang baik untuk bisa membaca, menulis. Berbagai situasi cara dan tempat
bisa dilakukan dan menginspirasi untuk menghasilkan karya tulis yang bagus dan
bernilai tinggi.
Asosiasi Guru Penulis (Agupena)
Kabupaten Flores Timur (Flotim) memanfaatkan Taman Kota (Tamkot) yang berada di
jantung Kota Larantuka untuk membaca dan menulis puisi – puisi yang rencananya
akan dubukukan.
Disaksikan Flores Pos ,
Selasa (30/6/) siang, Ketua
Agupena Flotim Maksimus Masan Kian bersama beberapa anggota antara lain Mariatmo
L.S. Lein, Tobias Ruron, Jeremias Laga Doni Paun, Matias Ruron, dan Benediktus Bereng Lanan, memanfaatkan salah satu lopo permanen
diareal Tamkot untuk membaca dan menulis puisi. Ada diantara mereka sedang
santai menyelesaikan naskah puisi, cerpen dan beberapa jenis tulisan ilmiah
untuk publikasi.
Ketua Agupe Flotim, Maksimus Masan Kian
kepada Flores pos, mengatakan,
Agupena Flotim terus berupaya mencari cara memotivasi guru di Flotim untuk
gemar dan mencintai dunia membaca dan menulis. Membaca dan menulis tidak hanya
terjadi di dalam ruangan dengan fasilitas yang baik dan memadai. Justru lebih
terinspirasi dilakukan diluar ruangan ditemani pemandangan indah dan geliat
kehidupan sekitar. Membaca dan menulis bisa dengan begitu mudah dan mengalir.
“Dalam mendampingi guru untuk menulis, kami tidak terlalu
terikat bahwa harus didalam ruangan atau di gedung, tetapi ditempat mana saja
yang bisa menginspirasi bisa kita lakukan bimbingan. Misalnya hari ini, kami
mengajak teman teman guru untuk menghasilkan karya di pinggir pante ditemani
semilirnya angin pantai, ombak yang menderu dan kehidupan masyarakat sekitarnya. Ini menginspirasi dan cara kami memotivasi guru,” katanya.
Selama ini, kata Maksimus Masan Kian,
Taman Kota Larantuka hanya memanfaatkan untuk rekreasi saja. Padahal, lopo-
lopo dan tempat – tempat duduk yang ada bisa dimanfaatkan untuk membaca dan
menulis karya tulis. Harapan kedepan, ada yang berpikir untuk memanfaatkan
taman kota sebagai tempat membaca dan menulisinspirasi yang terpendam.
“Saya melihat bahwa teman- teman sangat
senang dan justru ada yang membuat karya dari apa yang kami lihat, dengar dan
alami ditempat ini. Sangat menginspirasi, “ kata Masan.
Anggota Agupena Flotim, Benediktus
Bereng Lanan dan Tobias Ruron, kepada Flores
Pos, mengatakan mereka sementara menyelesaikan naskah puisi untuk siap
mencetak buku perdana kumpulan puisi. Bergabung di Agupena Flotim, semakin
termotivasi untuk membaca dan menulis. Ada beberapa teman – teman yang
bergabung telah menghasilkan buku yang menginspirasi dan memotivasi yang lain.
“ Pion Ratuloly dengan buku “Antalogi
Cerpen Wasita Kemuhar” dan Ronal Lein dengan buku “ Antalogi Puisi I Have A
Dream” karya mereka telah menyulut semangat kami untuk terus berkarya,” kata
Benediktus Bereng dan Thobias Ruron.
Hal yang sama disampaikan anggota Agupena yang lain Jeremias
Lagadoni Paun, Menurutnya, ia sementara menyelesaikan naskah
cerpen untuk dikirim ke beberapa media, baik cetak maupun online. Saat ini, ia sementara menulis dan menyelesaikan cerpen dengan judul " Memori Daun Pisang". Editor : Avent Saur
“Dalam mendampingi guru untuk menulis, kami tidak terlalu terikat bahwa harus didalam ruangan atau di gedung, tetapi ditempat mana saja yang bisa menginspirasi bisa kita lakukan bimbingan. Misalnya hari ini, kami mengajak teman teman guru untuk menghasilkan karya di pinggir pante ditemani semilirnya angin pantai, ombak yang menderu dan kehidupan masyarakat sekitarnya. Ini menginspirasi dan cara kami memotivasi guru,”
BalasHapus