Benediktus Bereng Lanan
Langit berlinang
terik
Bumi bersimbah
sirik
Berselingkuh
dengan ruang dan waktu
Melilit masa
yang kian liar
Ah,sampai kapan
nasib ini berangsur tertib?
Orang
berbondong-bondong
Di pelataranmu
nan sempit
Saling
injak,cemooh bahkan umpatan
Merebut
singgasanamu nan keramat
Tak peduli
rakyat jelata
Tubuh gempal dan
ramping
Saling senggol
penuh ego
Tak ada yang
sudi berbesar hati
Ah,sampai kapan
pelik ini mendelik
Julang tembokpun
runtuh
Tanah meretak
berpetak-petak
Daun liar saling
mencakar atap
Batang arogan
menindih dinding
Akar yang rakus
merong-rong ruang
Beringin
merinding dan tumbang
Tumbalpun
berseliweran di tengah beling kecongkakan beringin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar