Agupena Flotim Manfaatkan Lopo Taman Kota
LARANTUKA, PK ---- Asosiasi Guru Penulis Indonesia
( Agupena) Cabang Kabupaten Flores Timur ( Flotim) Selasa (30/6/15),
memanfaatkan salah satu lopo di Taman Kota Larantuka, Kelurahan Lokea untuk
menyelesaikan naskah puisi, cerpen dan beberapa jenis tulisan ilmiah yang akan
dipublikasikan.
Disaksikan
Pos Kupang, sejumlah peserta santai
menyelesaikan tulisan mereka. Ada beberapa laptop, HP, kamera, dan perangkat
lain dibawah sebagai kelengkapan dalam menyelesaikan tulisan.
Walaupun
tanpa fasilitas pendukung, para peserta tetap semangat memanfaatkan teras depan
salah satu lopo dipinggir pantai. Mereka duduk dilantai dan serius menghasilkan
karyanya. Sesekali mereka bertanya dan diskusi terkait karya mereka.
Hadir
Ketua Agupena Flotim, Maksimus Masan Kian dan anggota Mariatmo L.S. Lein,
Tobias Ruron, Jeremias Laga Doni Paun, dan Benediktus Bereng Lanan.
Ditemui
disela – sela aktivitas mereka, Benediktus Bereng Bereng dan Tobias Ruron megakui, mereka sebagai peserta penulis
Agupena sedang menyelesaikan naskah puisi untuk siap mencetak buku kumpulan
puisi.
“ Kami
berdua,saya dan Pak Tobias saat ini sementara menyiapkan naskah puisi untuk
cetak buku antalogi puisi perdana. Dengan bergabung di Agupena Flotim kami
semakin termotivasi untuk menulis. Kemarin ada dua teman kami yang bergabung di
Agupena Flotim telah menghasilkan bukunya, yaitu Pion Ratuloly dengan buku
Antalogi Cerpen Wasiat Kemuhar dan Ronal Lein dengan buku
Antalogi Puisi I Have A Dream. Karya
mereka telah menyulut semangat kami, “ kata Benediktus.
Jeremias
Laga Doni Paun mengaku dirinya sementara menyelesaikan naskah cerpen untuk
dikirim ke beberapa media baik cetak maupun online. “ Saat ini saya sementara
menyelesaikan cerpen dengan judul Memori
Daun Pisang. Saya senang bergabung dengan Agupena Flotim, “ katanya.
Ketua
Agupena Flotim Maksimus Masan Kian mengatakan, Agupena Flotim terus berupaya
mencari cara memotivasi guru di Flotim untuk mencintai dunia membaca dan
menulis.
“ Dalam
mendampingi guru untuk menulis, kami tidak terlalu terikat bahwa harus didalam
ruangan atau di gedung tetapi ditempat mana saja yang bisa menginspirasi, bisa
kita lakukan bimbingan. Misalnya hari ini, kami mengajak teman – teman guru
menghasilkan karya dipinggir pantai ditemani semilirnya angin pantai dan
derunya ombak yang terus membelai bibir pantai. Ini cara kami memotivasi guru,
“ kata Maksi (Iva)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar