MENULIS adalah bagian integral dari
profesi sebagai guru. Dan, guru tak terpisahkan dari dunia tulis menulis. Kata
–kata itu meluncur dari bibir Polikarpus Igo Moron, guru pada SMPK Ratu Damai
Waibalun, Larantuka pada saat mengikuti kegiatan sosialisasi dan pemilihan
ketua serta badan pengurus Asosiasi Guru Penulis Indonesia ( Agupena) Kabupaten
Flores Timur, di Gedung SMA Negeri 1 Larantuka, Minggu, 1 Maret 2015.
Meski Larantuka hari itu diguyur
hujan sejak pagi hari, namun sejumlah guru menunjukan antusiasmenya untuk
menghadiri kegiatan ini. Michael Boro Bebe, seorang guru Sekolah Dasar di
Witihama Adonara Timur yang adalah juga penulis buku berbasis budaya Lamaholot,
memandang Agupena sebagai ‘modal’ bagi para guru untuk mengembangkan kapasitas
dan profesionalnya. ‘Sidang awal’ ini dipandu oleh Maksimus Masan Kian, S.Pd
yang adalah penerima mandat dari Agupena Provinsi NTT tertanggal 31 Januari
2015, didampingi Silvester Witin, S.Fil dan dihadiri sejumlah guru dari wilayah
Wulanggitang, Waiklibang, Adonara, dan Larantuka Kota.
Berbekalkan mandat yang diterimanya,
Maksimus Masan Kian membangun komunikasi dengan Kepala Dinas PPO Kabupaten
Flores Timur, Drs. Bernadus Beda Keda. Di mata Kadis PPO, Agupena menjadi
sebuah wadah yang positif dalam rangka pengembangan profesi keguruan. “ Kami
sangat mendukung upaya ini dalam peningkatan kapasitas guru dalam bidang
profesinya, juga peningkatan kesehjateraannya. Saya berharap wadah ini bisa
menghimpun banyak guru, serta bisa merancang program untuk diaplikasikan, “kata
Beda Keda seperti yang dikutip Maksi Masan dalam sambutannya.
Secara aklamasi, forum ini
menyepakati Maksimus Masan Kian untuk melanjutkan mandat yang telah diterimanya
sebagai Ketua Agupena Flotim periode 2015- 2018, dibantu oleh Silvester Witin
sebagai wakil dan Vinsensius Crispinus Lemba, S.Fil, M.Pd dan Dominika Resiona,
S.Pd masing- masing sebagai sekretaris, dan bendahara.
Agupena dibentuk pada 28 November
2006 di Jakarta oleh para pemenang Lomba Penulisan Naskah Buku Bahan Bacaan
yang diselenggarakan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, atas
usulan dan dukungan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan saat itu, Dr. H. Fasli Jalal. Kini Agupena sudah
‘berdiri’ di hampir seluruh propinsi dan kabupaten/ kota se- Indonesia. Di Nusa
Tenggara Timur, Agupena baru terbentuk pada 14 Desember 2014. Thomas A. Sogen,
S.Pd, MBA dipilih sebagai Ketua Agupena NTT untuk periode pertama. (ansel
atasoge)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar