BERJALAN

SELAMAT DATANG DI ASOSIASI GURU PENULIS INDONESIA (AGUPENA)FLORES TIMUR

Jumat, 10 Juli 2015

PRAHARA ADONARA



Kamis, 12 Januari 2012


Oleh Pion Ratuloly
sebuah puisi reflektif kontempltif, mengenang tragedi perang tanding Lamahala-Horowura pada tanggal 07 Maret 2010

kisah klasik itu tiba-tiba memuncratkan prahara
dari perut bumi Lamahala Horowura
betapa muncul riwayat purba berdarah
lantaran pangkal adalah amarah

tatkala yang bicara hanyalah senapan, panah, tombak dan parang
maka perang tanding tak paling berpaling
silang sikut, saling serang menjadi ajang maha berang
tetesan-tetesan keringat, darah dan air mata
kian karib mngalir di mana-mana

bumi Adonara menangis
tumpahkan air mata darah dan tragis

sejauh mana tapal batas kemanusiaan seseorang,
ketika darah menjadi halal di ujung parang?
kita telah jauh menapak
melewati ruas-ruas jarak tak berjejak

cobalah tengok ke belakang
sesungguhnya kita adalah saudara
maka damaikanlah di antara keduanya
dalam bingkai naju-baja.

Kupang, maret 2010

'naju-baja adalah sebuah paham klasik masyarakat Lamahala-Horowura yang berasumsi bahwa kedua desa ini sejatinya adalah desa bersaudara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar